Galesong, sebuah Kecamatan yang berada di Kabupaten Takalar Provonsi
Sulawesi Selatan dengan jarak sekitar 25 km dari kota makassar.
berbicara tentang Galesong adalah berbicara tentang sebuah sejarah yang
heroik di masa lalu. tapi kali ini saya tidak akan berbicara tentang
sejarah dari Kerajaan Galesong, tulisan ini hanya sebuah deskripsi
tentang hilangnya sebuah kultur masyarakat adat yang ada di galesong,
memang adat istiadat yang ada masih menjadi ritual resmi dari para
pelaku baik yang berada di lungkungan kerajaan ataupun masyarakat yang
ada disekitarnya. namun itu semua tersisa hanya simbolik saja dan hanya
tertinggal ritual saja tanpa terbalut lagi dengan sebuah kesakralan
sebuah pesta ataupun sebuah ritual adat masyarakat.
Pertengahan tahun 2010 proses pemilihan ataupun pengangkatan karaeng
galesong berlangsung tidak demokratis dan sangat jauh melenceng dari
proses pemilihan pemimpin sebuah kerajaan dan masyarakat adat pada
lasimnya. banyak tokoh-tokoh masyarakat setempat yang berlomba-lomba
untuk masuk menjadi kandidat walaupun itu terkesan dipaksakan, dari yang
yang berkepentingan politik sampai yang mengaku keturunan dari Karaeng
(raja,pemimpin) sebelumnya.
memang dalam mencari kebenaran atas silsilah siapa yang berhak dan
tidak untuk di angkat sebagai pemimpin (karaeng Galesong) tidak
segampang membalikkan telapak tangan. Karaeng Galesong yang sah sesuai
dengan garis keturunan menurut pandangan saya adalah pemimpin kerajaan
Galesong yang berangkat membantu perang Turnojoyo di pulau jawa pasca
perjanjian bonggaya oleh kerajaan Gowa. satya tidak akan berbicara
panjang lebar tentang sejarah, karena saya bukanlah seorang sejarawan.
setelah mengamati situasi yang terjadi di Galesong maka kesimpulan
yang ada adalah adanya pembohongan yang telah berlangsung sejak lama,
adanya pihak-pihak yang ingin menenggelamkan kebenaran demi ego dan
sebuah kesombongan. terfikir olehku untuk tokoh-tokoh yang
tersingkirkan, dimanakah mereka?. mereka mungkin adalah keturunan asli
dan memiliki darah ningrat yang murni, diamnya mereka adalah kebenaran,
mereka cenderung menutup diri dan tidak mau tahu tentang kepemimpinan
adat yang ada Galesong, merekalah orang-orang yang berhak dengan
singgasana adat yang ada akan tetapi kebesaran jiwa yang mereka miliki
melambangkan kebesaran harkat dan martabat mereka.
sebahagian dari mereka tidak gila akan strata sosial di masyarakat,
tidak gila akan jabatan, bahkan sebahagian dari mereka tidak ingin
memakai gelar Karaeng pada nama mereka serta keturunannya, bagi mereka
kebesaran jiwa serta perilakulah yang melambangkan sebuah kebesaran atas
dirinya,
kebenaran dalam mencari silsilah yang asli tidaklah akan di dapatkan
dalam lingkungan keluarga Karaeng Galesong saat ini ( pemangku adat ),
setidaknya itu dapat di temukan pada arsip kerajaan Gowa dimana Galesong
adalah distrik dari Kerajaan Gowa, begitupun Kraton Dyogyarta yang
banyak menyimpan arsip kerajaan-kerajaan di nusantara begitupun dengan
negara Belanda mereka memiliki data yang lengkap tentang silsilah
kerajaan-kerajaan di Indonesia
sumber : dumalana
keren bro, terus tingkatkan. jangan lupa follow ka nah
BalasHapusSebenarnya tidak adakah yang tahu siapa keturunan karean galesong yang membantu trunojoyo
BalasHapusSebenarnya tidak adakah yang tahu siapa keturunan karean galesong yang membantu trunojoyo
BalasHapusSebenarnya tidak adakah yang tahu siapa keturunan karean galesong yang membantu trunojoyo
BalasHapus